Minggu, 01 Maret 2020

Alasan Mengapa Surat Lamaran Anda Masuk Lubang Hitam

Oleh : Bambang Haryanto

Enam orang buta bertengkar sengit tentang seekor gajah.Orang buta pertama yang menyentuh badan gajah bilang : "Gajah itu halus dan kokoh seperti dinding!" 

Orang buta kedua meletakkan tangannya di belalainya. "Gajah ternyata seperti ular raksasa," katanya.

Orang buta ketiga merasakan gading runcingnya. "Makhluk ini setajam dan mematikan seperti tombak." Pria buta keempat yang menyentuh salah satu dari kakinya. "Gajah adalah seekor sapi yang sangat besar."

Orang buta kelima meraba telinga raksasanya. "Saya percaya gajah seperti kipas besar," katanya.Orang buta keenam menarik-narik ekor kasar gajah itu. "Ah, dia tidak lebih dari seutas tali tua."

Pemburu kerja dan rekruiter dalam memandang CV mungkin dapat diibaratkan sebagai orang-orang buta tadi dalam mendefinisikan seekor gajah. Mereka berpendapat dengan mengandalkan pemahamannya kepada keyakinan dan pengalaman masing-masing. Sehingga sulit diperoleh suatu konsensus yang bisa memuaskan semua fihak. 

Sekadar contoh, untuk jumlah halaman saja, silakan baca status terbaru @Yaser Ali Husen di LinkedIn yang memicu puluhan pendapat yang beragam.

Yang pasti, dan belum banyak disadari oleh pemburu pekerjaan, bahwa begitu CV Anda kirimkan, kontrol tidak lagi di tangan Anda. Ada yang menyebutnya, masuk lubang hitam. Nasibnya, wallahu alam. 

Juga harus Anda sadari bila CV di mata rekruiter adalah sarana mereka untuk memutuskan pelamar-pelamar yang TIDAK dipanggil untuk tes wawancara. Alasan untuk meng-kotaksampah-kannya,banyak sekali.

Usul saya, dalam berburu pekerjaan, ikuti nasehat Warren Buffet : "Jangan menempatkan semua telur Anda dalam satu keranjang." 

Artinya, aneka ragamkan jalur Anda dalam berburu pekerjaan!

@bambangharyanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar