Senin, 14 Oktober 2019

Menggugat Keyakinan Atas CV Sebagai Sarana Andalan Berburu Pekerjaan

Oleh : Bambang Haryanto

Angker. Pernahkah Anda mendengar cerita tentang sesuatu tempat yang disebut-sebut angker? Ketika Anda lewat di tempat itu lalu ada rasa takut di benak Anda? Ceritakan hal angker itu kepada temah-teman Anda. Sebagian besar akan ikut percaya. 

Itulah contoh tentang ajaibnya keyakinan. Cukup ide atau pikiran di kepala itu kita YA-kan, maka jadilah keyakinan. Belief. Asumsi yang secara fakta pun salah, dapat menjadi kebenaran kalau sudah masuk sebagai keyakinan. Bukan kebenaran yang menentukan sebuah keyakinan, tapi konfirmasi. 

Artikel @Prasetya M Brata yang saya kutip dari Facebook ini menyimpulkan yang membuat konfirmasi itu terjadi : figur otoritas, buku, pengulangan, pengalaman emosi, tradisi budaya, tradisi agama, familiarity, kesamaan emosi, logis dan kelaziman. Keyakinan itu tidak dapat didebat. 

Untuk Anda pemburu pekerjaan yang hidup dan mati mengandalkan sumber iklan lowongan dan penggunaan cover letter dan CV/resume sebagai sarana sukses Anda, boleh jadi itu adalah juga keyakinan. Terlebih lagi, Anda tidak pernah memelajari sisi positif dan negatifnya, tetapi langsung percaya saja untuk menggunakannya.

Keyakinan itu akan sia-sia dan tidak mempan didebat walau data menunjukkan hal negatif terkait dengan efektivitasnya.

Keyakinan adalah kebenaran internal dan hanya orang bersangkutan yang mampu mengubahnya!