Senin, 21 Januari 2019

Ayu Utami : Bahasa Jelek

Kompas, 21 Januari 2019 : 24

Sumber foto: Kompas, Senin, 21 Januari 2019 : 24


Penulis novel Ayu Utami beranggapan menulis jadi salah satu cara berkomunikasi. Perempuan kelahiran Bogor, 21 November 1968 itu, selalu menyisipkan pesan dan peristiwa tertentu dalam karyanya. Sebagaimana novel Saman, karyanya memuat kisah tentang ketidakadilan pada era Presiden Soeharto.

Namun, Ayu prihatin kualitas tulisan generasi muda, terutama murid yang ikut dalam kelas menulisnya, semakin jelek. “Dari tahun ke tahun, saya semakin banyak menemukan orang makin jelek tulisannya. Tata bahasanya jelek, logika kalimatnya tidak nyambung dan tidak bisa membuat tulisan runtut,” ujar Ayu di Jakarta, Rabu (16/1/2019) malam.

Menurut dia, fenomena ini disebabkan banyaknya anak-anak muda yang terpapar bahasa jelek di media sosial. Untuk itu, cara yang paling mudah mempelajari bahasa yang benar adalah membaca karya tulisan yang mendapat penghargaan.

Kini, ia sedang menyiapkan karya terbarunya, yaitu Anatomi Rasa, yang akan terbit Februari2019. Buku ini memuat pemikiranyang seolah ditulis oleh Parang jati, tokoh utama dalam novel Bilangan Fu. “Ini adalah teorisasi dari konsep rasa yang sangat penting dalam seni dan kebatinan Jawa,” jelasnya.

Novel itu akan menjadi karya pertama Ayu Utami yang berisikan unsur puisi bahasa Jawa dalam bentuk pangkur dan sinom. Karena itu, ia banyak mempelajari karya dari Mangkunagara IV dan Ranggawarsita. (E16).

Sumber : Kompas, Senin, 21 Januari 2019 : 24

Jumat, 04 Januari 2019

Berburu Pekerjaan Adalah Aksi Pemasaran

Oleh : Bambang Haryanto

Anda sedang menyopir di jalan dan mobil Anda dihentikan oleh polisi. Anda merasa tidak bersalah.  Anda pun kemudian mencoba berbicara agar Anda tidak mendapat tilang dari polisi tersebut.

Oleh Seth Godin, pakar pemasaran digital, usaha Anda itu disebutnya Anda sedang melakukan pemasaran.

Jika Anda membujuk seseorang untuk mengambil sesuatu tindakan, Anda sedang melakukan pemasaran. Jika Anda mencari suara di rapat dewan kota, atau mencari promosi, Anda melakukan pemasaran. Jika Anda menulis cerita di situs web Anda, mengambil foto selfie untuk profil media sosial Anda,  Anda melakukan pemasaran.

Pemasaran, katanya,  melampaui periklanan, email penawaran atau cara Anda menentukan harga. Bahkan, sebagian besar waktu, pemasaran sering kali tidak ada hubungannya sama sekali dengan uang.

Kita selalu dikelilingi oleh orang-orang yang membutuhkan perhatian kita, sedikit kepercayaan kita dan beberapa tindakan kita. Orang-orang itu memasarkan kepada kita, dan membantu mengetahui apa yang mereka lakukan dengan benar (dan salah).

Jika seseorang berkata, "Saya tidak melakukan pemasaran," mereka mungkin berarti, "Saya tidak menghabiskan uang untuk iklan." Itu adalah hal yang sangat berbeda.

Budaya kita didorong, lebih dari sebelumnya, oleh pemasar. Tautan yang kami klik, acara yang kami tonton, orang-orang yang kami pilih — semuanya adalah artefak pemasaran. Jika Anda tidak menyukai situasi politik, Anda mengomentari situasi pemasaran.

Begitu kita bertanggung jawab atas pemasaran yang kita lakukan dan pemasaran yang dilakukan kepada kita, kita memiliki kesempatan untuk membuat segalanya menjadi lebih baik (dengan membuat hal-hal yang lebih baik).

Ketika Anda sedang menulis surat lamaran, menyampaikan elevator pitch dalam job fair, berjejaring dalam acara pameran industri, mengomentari status seseorang rekruiter di Linkedin sampai menghadapi tes wawancara, Anda sedang melakukan pemasaran. Boleh jadi hidup Anda dan masa depan Anda tergantung kepada hasilnya.

#pemasarandiri
#berburupekerjaan
#berjejaring
#koneksiitukunci
#melamarpekerjaan