Selasa, 25 Desember 2018

Anda Mengemis Pekerjaan ? Untuk Mencari Kepastian Robeklah Surat Lamaran Anda Menjadi Dua Bagian !

Oleh : Bambang Haryanto



Sepuluh ribu kali. Kalau Anda membaca bukunya Les Giblin, Skill With People (2001)  dan The Art of Dealing With People (2001), Anda akan menemui cerita menarik tentang angka itu. Cerita dan nasehat Les Giblin itu  akan membuka wawasan Anda. Yakni tentang cara untuk berhasil dalam bergaul dengan orang lain guna meraih sukses Anda dalam kehidupan.

Sepuluh ribu kali. Itulah angka yang disebut oleh Les Giblin tentang bagaimana seseorang itu pada kodratnya lebih menyukai dirinya sendiri, ya benar sejumlah sepuluh ribu kali,  daripada menyukai orang lain.

Sehingga Anda sebagai pencari kerja sebaiknya juga harus tahu filosofi  yang sama berlaku juga pada perusahaan. Perusahaan tersebut ketika memasang iklan-iklan lowongan pekerjaan di koran-koran, perusahaan itu  mengharapkan pelamar yang mau dan mampu menjawab kebutuhan mereka.  Ternyata tidaklah mudah.

Nick Corcodilos, seorang headhunter atau perekrut eksekutif, dalam situsnya  Ask the Headhunter, mengeluh.  Saya tidak suka membaca surat-surat  lamaran. Karena terlalu penuh dengan informasi yang tidak relevan,” katanya.  Padahal, “hanya ada satu hal yang perlu saya ketahui dari surat lamaran itu: Apakah pelamar bersangkutan mampu  menyelesaikan masalah saya?

Nasib 6 detik. Dia mengharapkan,  jawaban penting  atas pertanyaan itu dapat diberikan oleh si pelamar secara meyakinkan hanya dalam beberapa kata. Tetapi, di mana dalam surat lamaran itu si pelamar  harus memberikan informasi kunci itu? Ingatlah bahwa manajer biasanya menyediakan waktu hanya sekitar 6 detik untuk membaca surat lamaran Anda. Ya, hanya 6 detik. Itulah waktu untuk Anda dalam menjawab pertanyaannya,” tambahnya.

Dia pun memberikan nasehat. “Cobalah robek surat lamaran Anda itu menjadi dua bagian. Lihatlah bagian atas. Jika setengah halaman itu tidak menyelesaikan masalah manajer perekrutan, surat lamaran itu hanya menjadi sampah karena dia tidak akan membacanya lebih jauh.

Bila surat lamaran Anda akhirnya hanya bernasib sebagai sampah, suka atau tidak suka, itu mencerminkan  pola pikir Anda  yang masih salah besar. Karena Anda semata sebagai pengemis pekerjaan, sementara perusahaan mengharapkan Anda sebagai pemecah persoalan mereka.

Begitulah, ada banyak alasan mengapa Anda harus merobek surat lamaran Anda menjadi dua. Cerita di atas adalah salah satunya.